Pemkot Bima Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi oleh Kemendagri

Plt. Asisten II Setda Kota Bima Ir. Supawarman mengikuti Vicon Rapat Koordinasi bersama Kemendagri bersama Badan Pangan Nasional, Badan Pusat Statistik, Lembaga Terkait, dan Seluruh Kepala Daerah di Indonesia dalam rangka pengendalian inflasi daerah serta meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum  serta perlindungan masyarakat menghadapi hari raya idul fitri 1444 H tahun 2023  bertempat di Ruang Rapat Walikota, Senin, 10 April 2023.

Plt. Asisten II didampingi oleh Inspektorat, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala BPKAD, Kepala Bappeda, Kadis PUPR, Kadis Koperindag, Kadis Sosial, Kadis Pertanian, Kadis Kelautan dan Perikanan, Kadis Ketahanan Pangan, dan Kabag Ekonomi.

Rakor dilaksanakan dalam menekan inflasi tersebut difokuskan kepada harga bahan pangan yang terus bergejolak selama Bulan Suci Ramadhan dan mendekati Hari Raya Idul Fitri.

Tito Karnavian selaku Mentri dalam Negeri tersebut menyampaikan bahwa angka Inflasi di indonesia mencapai angka 4,97 %. secara umum ketersediaan pangan sampe hari raya idul fitri masih aman secara nasional. Untuk itu setiap daerah perlu melakukan pengecekan ketersediaan Pangan di pasar-pasar. Serta Menjelang panen raya agar terserap oleh bulog, karena bulog merupakan stabilitor harga beras. 

“Meskipun demikian kita harus tetap waspada dengan kenaikan harga beras dan telur ayam, secara umum dua komoditas itu yang harus di waspadai kenaikannya, namun berita bagus cabai merah turun secara signifikan”. Ucapnya

Ia menegaskan agar seluruh Pemerintah Daerah khususnya gubernur agar segera melakukan rapat terkait penanganan inflasi daerah untuk mengetahui apa saja bahan pokok yang kurang di tiap daerah serta bapennas diharapkan agar segera mengimportasi daging, Gula dan bawang putih.

Diakhir Tito berharap agar pemerintah daerah melakukan operasi gabungan mulai tanggal 18 april sampai dengan 1 Mei serta mendorong masrayakat untuk menunaikan zakat yang wajib maupun yang sunnah dan melakukan kerjasama dengan baznas agar segera menyalurkan kepada masyrakat yang kurang mampu, Karena ini merupakan pengabdian diri kepada jutaan masyrakat indonesia.

Direktur Statistik Harga Dr. Windhiarso Putranto menyampaikan bahwa Beras dan telur merupakan dua komoditas yang memberi andil kenaikan harga utama, IPH beras mengalami kenaikan di 42 Kab/Kota namun juga mengalami penurunan di 73 kab/kota, sementara IPH telur ayam ras mengalami kenaikan di 42 kab/kota namun ada 23 kab/kota yang mengalami penurunan. Serta andil penurunan terbesar adalah komoditas cabai merah terjadi di 221 kab/ kota namun di 14 kab/kota naik IPH cabai merahnya.

Berdasarkan data statistik ia menyimpulkan bahwa Seluruh indonesia terpantau mengalamai penurunan bahan pokok meskipun dibeberpa di wilayah masih mengalami inflasi, seperti kalimantan sulawesi dan NTT dan Papua.