Wali Kota Bima Ikuti Ajang Interview Indonesia Vissionary Leader 2023
Wali Kota Bima mengikuti ajang Indonesia Vissionary Leader, bertempat di Gedung Sindo News, Jakarta, Senin 15 Mei 2023.
Sementara nominator Kepala daerah yang mengikuti ajang IVL ini diantaranya adalah Wali Kota Bima, Bupati Bangka Tengah, Bupati Lamongan, Bupati Gorontalo, Wali Kota Padang Sidempuan, Bupati Kaur, Bupati Belitung dan Bupati Bangka Barat.
Indonesia Vissionary Leader (IVL) sendiri bertujuan untuk memberikan apresiasi terhadap kepala daerah se Indonesia yang memenuhi kriteria dalam inovasi kepemimpinan di daerahnya masing-masing. Pada sesi IVL ke 12 tahun 2023 ini, diikuti beberapa kepala daerah yang diundang dan memenuhi syarat penilaian oleh tim penilai Sindonews dibawah management MNC group.
Sebagai salah satu kepala daerah yang dinominasikan dalam ajang tersebut, Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menjawab berbagai pertanyaan sesuai dengan tema pada tahun ini yaitu "Kepala daerah Penjaga Resiliansi Ekonomi". Tema tersebut berkaitan dengan kiat-kiat kepala daerah dalam hal percepatan pembangunan ekonomi dan ketahanan ekonomi daerah pasca wabah covid 19.
Ajang IVL tersebut dimaksudkan sebagai upaya dan apresiasi MNC group untuk mencetak kepala daerah berkualitas.
H. Muhammad Lutfi dalam presentasinya mengatakan Kota Bima adalah salah satu kota pemekaran yang mayoritas aktivitas ekonominya bergerak di sektor perdagangan dan jasa, sementara sektor lain didominasi oleh sektor pertanian sekitar 40%. Seiring dengan visi kepala daerah dalam mewujudkan Kota Bima yang berkualitas dan setara yang maju dan mandiri.
Lutfi menjelaskan beberapa kiatnya sejak terpilih sebagai Wali Kota Bima tahun 2018, diantaranya penanganan infrastruktur yang porak poranda pasca banjir bandang 2016, penanganan fasilitas kesehatan dan BPJS gratis bagi masyarakat Kota Bima. Disektor pelayanan publik, Pemerintah Kota Bima mendorong partisipasi aktif masyarakat melalui penerapan layanan aplikasi berbasis digital yang terkoneksi dengan command center Kota Bima.
"Layanan aplikasi SANINU merupakan layanan terkait dengan keluhan masyarakat atas kondisi infrastruktur, kebersihan, keamanan dan ketertiban umum serta kebencanaan," ungkapnya.
Sementara itu lanjutnya, untuk penyelenggaraan administrasi kelurahan, pemerintah Kota Bima menyiapkan platform layanan digital berupa aplikasi SIMATIK. Pada sektor penyelenggaraan birokrasi, pemerintah Kota Bima saat ini selangkah lebih maju dibandingkan dengan beberapa daerah lain di provinsi NTB yaitu penerapan disiplin kepegawaian berbasis elektronik yang digunakan sebagai ukuran pemberian TPP bagi ASN di lingkup pemerintah Kota Bima. Imbuhnya.
Kemudian menjawab pertanyaan tim juri tentang langkah pemerintah Kota Bima dalam mengatasi wabah covid 19, Lutfi menjelaskan bahwa pemerintah Kota Bima mengambil kebijakan diantaranya dilakukan dengan cara merevisi RPJMD. Sementara dalam hal menumbuhkan iklim investasi, pemerintah Kota Bima melakukan inovasi percepatan pelayanan perijinan menggunakan penerepan aplikasi pelayanan perijinan terpadu berbasis OSS.
Sementara pada sektor pertanian sebagai ujung tombak perekonomian Kota Bima selain sektor perdagangan dan jasa, Lutfi menjelaskan bahwa memang Kota Bima merupakan salah satu kota yang unik. Karena pada faktanya, Kota Bima masih memiliki sektor pertanian sebagai salah satu tulang punggung perekonomian daerah.
Sejak beliau terpilih sebagai wali Kota Bima, kebijakan pembangunan Kota Bima mulai diselaraskan dengan visi misi kepala daerah menuju transformasi ekonomi berbasis perdagangan dan jasa. Realisasi program unggulan daerah, pada tahun ke 3 kepemimpinan sudah terealisasi.
Sementara pada tahun ke 4 hingga saat ini, capaian target program hanya berupa pemantapan dan evaluasi. Hal ini dibuktikan dengan keberpihakan alokasi anggaran yang termuat dalam APBD Kota Bima pada tahun ini yaitu 35 % dibidang pendidikan dan 13 % di sektor pelayanan kesehatan. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kota bima. Lanjut H. Lutfi.
Kemudian menjawab pertanyaan mengenai transformasi penyelenggaraan pemerintah berbasis digitalisasi, Lutfi menjelaskan bahwa Kota Bima merupakan salah satu kota yang mengadopsi konsep pengembangan smart city, dengan membangun infrastruktur digitalisasi pemerintahan berupa command center dengan berbagai platform pelayanan digital guna memangkas rentang kendali penyelenggaraan pemerintahan yang selama ini cukup panjang dan berbelit. Tutupnya.
Ajang IVL sesi ke 12 diselenggarakan oleh MNC group dengan komposisi tim penilai yaitu Dr Prof. Dr. Budi Frensidy, S.E, M.Com selaku Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Universitas Indonesia), Dr. Wahyu Tri Setyobudi, M.M., CPM selaku Koordinator Research Center and Case Clearing House (RC-CCH) Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Saydiman Marto selaku Kasubdit Fasilitas KDH dan DPRD Wilayah IV Ditjen OTDA Kemendagri.