Pemkot Bima Gelar Workshop Pembentukan dan Penguatan Kelompok Gender dan Komunitas dalam Pengelolaan Lingkungan Berbasis Perubahan Iklim

Asisten II Setda Kota Bima Drs. H. Abdul Gawis, MM menghadiri sekaligus membuka workshop Pembentukan dan Penguatan Kelompok Gender dan Komunitas dalam rangka pengelolaan lingkungan berbasis perubahan iklim, bertempat di Ruang Rapat Bappeda, Kamis, 13 juli 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh beberapa Kepala OPD terkait serta beberapa pewakilan peserta dari kelompok gender dan komunitas pemerhati isu lingkungan di Kota Bima.

Kegiatan tersebut diawali   sambutan oleh Ketua Konsorsium Lingkungan Hidup Kota Bima yang menjelaskan beberapa permasalahan terkait isu lingkungan hidup yang sedang dihadapi oleh warga masyarakat baik secara regional maupun secara global.

Suyono selaku Ketua Konsorsium menjelaskan bahwa dalam konsepsi  transformasi penanganan isu strategis lingkungan hidup saat ini, perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih serius dan intens terutama dalam hal pencegahan kerusakan lingkungan yang diakibatkan tuntutan kebutuhan hidup masyarakat di era globalisasi yang mengarah pada kesalahan pengelolaan lingkungan hidup.

Beliau menjelaskan bahwa isu lingkungan hidup saat ini mendapat atensi khusus dari beberapa kalangan pemerhati lingkungan hidup terutama yayasan Islamic Indonesia yang telah mendapatkan support dari lembaga lingkungan hidup dunia antara lain dari negara Amerika Serikat.

"Yayasan-yayasan yang telah mengambil peran dalam isu pengelolaan lingkungan diberikan amanat untuk membantu program Building and Deepening Low Carbon Development and Climate, terutama dalam menghadapi gejala perubahan iklim saat ini," tutur Suyono.

Asisten II dalam arahannya berterimakasih kepada yayasan dan organisasi lingkungan yang telah menciptakan program yang sangat bagus bagi Kota Bima berkaitan tentang isu pengelolaan dan penyelamatan lingkungan hidup.

"Jika membahas isu lingkungan hidup di Kota Bima, tidak dapat dipungkiri bahwa  akhir-akhir ini terjadi fenomena perambahan hutan yang sangat masif  di Kota Bima dan sekitarnya bahkan di Pulau Sumbawa pada umumnya," ucapnya.

Beliau juga menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada organisasi lingkungan hidup lokal dan organisasi internasional  atas perhatian yang begitu intens terhadap penyelamatan lingkungan hidup.

"Kita sebagai Pemerintah menyampaikan apresiasi kepada beberapa  organisasi lokal dan kelas dunia yang telah mengambil langkah-langkah signifikan sebagai bentuk perhatian yang begitu tinggi terhadap persoalan-persoalan lingkungan," ucapnya.

"Untuk menyikapi tuntutan permasalahan lingkungan hidup tersebut Pemkot Bima akan segera membentuk dan memperkuat kelompok gender dan komunitas lingkungan yang terdiri dari ibu-ibu dan wanita, karena mereka senantiasa berada ditengah-tengah masyarakat sehingga lebih masif dan maksimal dalam penyelesaian persoalan kerusakan lingkungan dan persoalan sosial lainnya", ujar H. Abdul Gawis.

Diakhir penyampaiannya beliau menghimbau untuk tidak menganggap remeh permasalahan peluasan lahan dan perambahan hutan karena bisa berdampak kepada masyarakat secara keseluruhan.

"Permasalahan yang kerap terjadi di Kota Bima  saat ini contohnya seperti di musim hujan, warga Kota Bima selalu was-was dikarenakan peningkatan debit air  di kawasan sungai-sungai di Kota Bima. Belum lagi ancaman banjir yang diakibatkan oleh adanya pendangkalan sungai karena sedimentasi yang begitu tinggi, sehingga saya menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tidak melakukan perluasan lahan dengan merambah  hutan yang berakibat tergerusnya permukaan tanah di area bukit dan  pegunungan yang akan menyebabkan terjadinya sedimentasi di sistem drainase primer dan tersier di Kota Bima," tutupnya.