Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Audit Kasus Stunting di Kota Bima: Asisten 1 Soroti Dampak Stunting pada SDM

Asisten 1 Kota Bima, Drs. Alwi Yasin, M.AP, menghadiri sekaligus membuka acara Evaluasi Hasil Tindak Lanjut Pasca Diseminasi Audit Kasus Stunting (AKS) Semester I Tingkat Kota Bima tahun 2024 yang berlangsung di Aula Balai Penyusunan KB Kecamatan Raba, Selasa, 5 November 2024.

Dalam acara tersebut turut dihadiri oleh Kepala Balai Penyusunan KB, kepala OPD, camat, serta lurah yang diundang untuk membahas penanggulangan stunting.

Dalam laporannya, Kepala Balai Penyusunan KB, Nurjanah, S.Sos., memaparkan bahwa angka stunting di Kota Bima saat ini mencapai 9,35%. Untuk menanggulangi kondisi tersebut, ia menjelaskan bahwa upaya meningkatkan rencana aksi gizi akan terus diperkuat, serta program pengelolaan air limbah akan diperluas sebagai langkah mendasar dalam meningkatkan kesehatan lingkungan.

Asisten 1, Drs. Alwi Yasin, M.AP, dalam sambutannya mengingatkan bahwa stunting adalah salah satu masalah serius yang dihadapi bangsa ini. 

“Stunting ini memiliki efek domino, yang berdampak besar pada kualitas sumber daya manusia di masa depan,” ungkapnya. 

Ia menekankan bahwa stunting bukan hanya masalah kekurangan gizi, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lain, termasuk perilaku keluarga, Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), lingkungan, serta kondisi ekonomi.

Beliau juga menyoroti pentingnya memperkuat birokrasi dalam menangani stunting, karena dampak jangka panjang stunting akan mempengaruhi kemampuan anak dalam tumbuh dan berkembang, termasuk dalam mengikuti perkembangan teknologi. 

“Jika anak-anak kita dapat tumbuh sehat, mereka akan menjadi generasi yang cerdas dan siap menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.

Ia berharap kegiatan ini dapat menghasilkan solusi konkret yang membantu mempercepat penanganan stunting di Kota Bima dan menciptakan peningkatan kualitas hidup yang lebih baik. 

"Semoga dengan evaluasi ini, langkah-langkah yang diambil ke depan bisa lebih efektif dari sebelumnya,” pungkasnya.