Sekda Kota Bima Pimpin Rakor BLUD RSUD dan Puskesmas se-Kota Bima

Sekda Kota Bima, Drs. H. Mukhtar, MH, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang melibatkan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima serta seluruh Puskesmas di Kota Bima pada Selasa, 11 Maret 2025.
Rakor ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengelolaan layanan kesehatan agar lebih optimal dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Rakor yang berlangsung di Ruang Rapat Sekda tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, di antaranya Inspektur, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Kesehatan, Kabag Ekonomi, Kabag Hukum, Direktur RSUD, Kepala Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda), serta seluruh Kepala Puskesmas se-Kota Bima. Selain itu, perwakilan dari BPKAD dan BKPSDM juga turut serta dalam rakor tersebut.
Dalam arahannya, Sekda Kota Bima menekankan bahwa RSUD, UPTD Puskesmas, dan Labkesda harus dikoordinasikan dalam satu sistem pembinaan dan pengawasan yang lebih terintegrasi. Langkah ini diperlukan agar setiap unit layanan kesehatan dapat bekerja lebih sinergis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Semua peraturan kepala daerah yang berkaitan dengan BLUD akan dijadikan satu kesatuan agar lebih terintegrasi dan efektif dalam implementasi," ujar Sekda.
Beliau juga menyoroti pentingnya fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan BLUD agar tidak terkendala oleh birokrasi yang rumit. Oleh karena itu, dibutuhkan sejumlah Peraturan Kepala Daerah (Perkada) yang mengatur secara rinci tata kelola BLUD, sehingga setiap unit layanan kesehatan dapat lebih mandiri dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
Selain itu, rakor ini juga membahas strategi peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kota Bima, termasuk penguatan tenaga medis, pemanfaatan teknologi informasi dalam administrasi layanan, serta peningkatan sarana dan prasarana kesehatan di seluruh Puskesmas dan RSUD Kota Bima. Semua upaya ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih cepat, transparan, dan berkualitas bagi masyarakat.
Para peserta rakor juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan masukan dan tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan BLUD. Diskusi ini menjadi bagian penting dalam merumuskan solusi yang tepat dan kebijakan yang lebih efektif untuk mendukung layanan kesehatan yang lebih baik.