Pemerintah Kota Bima Gelar Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H

Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah, Pemerintah Kota Bima menggelar acara peringatan yang berlangsung khidmat di Halaman Masjid H.M. Nur A. Latif, Pemkot Bima, pada Kamis, 10 Juli 2025.

Acara ini dihadiri oleh Wali Kota Bima H. A. Rahman H. Abidin, SE, Wakil Wali Kota Bima H. Feri Sofiyan, Sekretaris Daerah Kota Bima, jajaran Forkopimda, staf ahli, asisten, kepala OPD, serta para ulama dan tokoh agama.

Dalam sambutannya, Wali Kota Bima menyampaikan bahwa Tahun Baru Islam bukan sekadar pergantian tanggal dalam kalender Hijriah, melainkan momentum besar dalam sejarah Islam yang menandai hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Peristiwa tersebut menjadi titik awal terbentuknya masyarakat madani serta peradaban Islam yang berkeadilan, berkeadaban, dan bermartabat.

“Hijrah bukan hanya perpindahan tempat, tapi perpindahan keadaan. Dari tekanan menuju kemerdekaan, dari kejumudan menuju kemajuan, dari keterbelakangan menuju pembaruan,” ungkap Wali Kota.

Sejalan dengan semangat hijrah tersebut, Pemerintah Kota Bima mencanangkan Gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri). Gerakan ini lahir dari semangat perubahan dan kesadaran kolektif bahwa Kota Bima tidak akan menjadi lebih baik jika masyarakat tetap berdiam dalam kebiasaan lama.

“Program BISA bukan sekadar slogan, tetapi seruan moral. Kita ingin lingkungan yang bersih dari sampah, jalanan yang indah, tertata dan teratur, masyarakat yang hidup sehat, serta ruang publik yang asri dan lestari. Namun untuk mewujudkan semua itu, kita harus rela berkorban, terutama dalam hal waktu dan kebiasaan hidup bersih, demi kepentingan bersama,” tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota juga menyinggung mengenai kebijakan penataan lalu lintas, khususnya terkait parkir liar yang kerap terjadi di sepanjang Jalan Gajah Mada, terutama di depan Rumah Sakit Muhammadiyah Bima. Ke depan, parkir kendaraan akan ditertibkan di sisi kiri jalan.

“Hal ini memang tidak mudah dan tidak selalu menyenangkan. Tapi sekali lagi saya tegaskan, tidak ada perubahan tanpa tantangan, dan tidak ada keteraturan tanpa pengorbanan,” jelasnya.

Kegiatan tersebut kemudian dilanjutkan dengan ceramah Ustadz Islamuddin, S.PDi. Dalam ceramahnya, Ustadz menekankan pentingnya menjadikan momentum 1 Muharam sebagai titik refleksi diri dan perbaikan menuju pribadi yang lebih baik, termasuk dalam konteks kepemimpinan.