Wali Kota Bima Terima Audiensi Majelis Ulama Indonesia Kota Bima

Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE menerima audiensi Pengurus MUI Kota Bima di ruang kerja Wali Kota, Kamis, 10 Juli 2025.

Audiensi Majelis Ulama ini dalam rangka melaporkan pertemuan silaturrahmi yang dilaksanakan oleh MUI Kota Bima antara Lurah, tokoh masyarakat, RT, RW dan LPM ditiap kecamatan se Kota Bima.

Pada silaturrahmi tersebut, MUI Kota Bima menyampaikan poin-poin penting atas usulan dan masukan para tokoh masyarakat pada silaturrahmi dengan para tokoh masyarakat pada bulan Juni lalu, seperti maraknya penyakit sosial yang perlu penanganan serius, beredarnya penjualan miras oplosan dan narkoba ditengah masyarakat, meningkatkan insentif imam masjid, guru ngaji, marbot, serta perlunya dibentuk satgas pencegahan penyakit sosial.

Dalam arahannya, Wali Kota Bima mengungkapkan bahwa pihaknya mengapresiasi jajaran Majelis Ulama Indonesia telah mengambil peran dalam mendukung dan mensosialisasikan gerakan Kota Bima BISA. Ia menegaskan bahwa gerakan BISA ini merupakan gerakan moral dan sosial, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, tetapi membutuhkan peran kolektif dari seluruh elemen, termasuk peran besar para ulama.

"Terkait penanganan penyakit sosial, saya sudah bentuk satgas Tribum, satgas aset, satgas penertiban iklan dan reklame, termasuk masukan dari MUI Kota Bima untuk membentuk satgas penyakit sosial, ujarnya.

Wali Kota Bima mengungkapkan bahwa pihaknya banyak menerima masukan dan laporan dari masyarakat terkait maraknya coffee shop atau tempat tongkrongan ditengah kota yang diduga menjual minuman keras oplosan.

"Jika ini terbukti, kita segel. Begitu juga cafe-cafe di sepanjang pantai Ule. Rata-rata ada penyalahgunaan izin," ungkap Wali Kota Bima.

Wali Kota Bima juga mengajak para ulama untuk terus mengedukasi masyarakat melalui mimbar masjid dan hari-hari besar keagamaan.

"Merubah karakter butuh kesabaran, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tapi dengan kerjasama lambat laun pasti akan terwujud," pungkasnya.