Tutup MTQ Asakota, Wali Kota : Saat Ini Kita Sedang Hadapi Gelombang Degradasi Moral

Wali Kota Bima, H. A. Rahman H. Abidin, SE didampingi Sekretaris Daerah, para Asisten, para Staf Ahli Wali Kota, Kepala Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Bima, Camat dan Lurah menutup secara resmi Musabaqah Tilawatil Qur'an tingkat Kecamatan Asakota, bertempat di Lapangan Karang Taruna Kelurahan Kolo, pada Rabu malam (16/07).
Dalam amanatnya, Wali Kota Bima, H. A. Rahman menyampaikan bahwa MTQ bukan hanya ajang mencari juara. MTQ ini adalah momentum kita menguatkan kembali hubungan kita dengan al-qur’an, menyegarkan kembali jiwa-jiwa yang haus petunjuk, dan membangkitkan semangat untuk menjadi hamba Allah yang lurus di jalanNya.
Setiap ayat yang dilantunkan anak-anak kita di panggung ini, adalah bukti bahwa masih ada harapan untuk generasi kita. Masih ada anak-anak yang lebih bangga membawa mushaf ketimbang gadget, lebih senang berdiri di mimbar tilawah daripada terperosok dalam pergaulan yang salah.
"Kita tidak bisa menutup mata bahwa saat ini kita sedang menghadapi gelombang degradasi moral yang sangat serius. Remaja kita diuji dengan pergaulan bebas, miras, narkoba, kekerasan, perundungan, bahkan eksploitasi digital yang membahayakan masa depan mereka," ungkap Wali Kota.
H. A. Rahman menyebut bahwa nilai-nilai kesopanan dan keimanan mulai memudar. Anak-anak tak lagi malu berkata kasar, tak segan melawan orang tua, bahkan tak kenal lagi batas antara benar dan salah.
Maka MTQ seperti ini, sambungnya, adalah tameng peradaban. MTQ bukan hanya kegiatan tahunan, tetapi benteng akhlak, ruang penguatan ruhani, dan sarana membentuk kembali karakter bangsa yang tangguh tapi lembut, cerdas tapi santun, modern tapi tetap qur’ani.
"Saya ingin kita semua sadar, kalau kita lengah mendidik anak-anak kita hari ini, maka besok kita bukan hanya kehilangan generasi, tapi juga kehilangan arah," ucapnya.
Wali Kota Bima menegaskan bahwa pembangunan tidak hanya soal jalan, drainase, atau infrastruktur. Yang kita bangun adalah manusia Kota Bima lahir dan batinnya. MTQ ini adalah bagian dari itu. Membangun kota dengan nurani, dengan adab, dengan nilai yang hidup.
"Juara sejati MTQ adalah yang paling baik mengamalkan alqur'an. Generasi qur’ani adalah kunci masa depan kita," tutupnya.