Pemerintah Kota Bima Gelar Pertemuan dengan Tim World Bank Bahas Proyek Pengendalian Banjir dan Infrastruktur

Pemerintah Kota Bima menggelar pertemuan bersama tim World Bank dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk membahas proyek infrastruktur, khususnya terkait penanganan banjir serta pembangunan drainase dan sungai di Kota Bima. Jum’at, (19/09/2025).

Wali Kota Bima H. A. Rahman, SE menyampaikan apresiasinya atas kedatangan tim World Bank dan perwakilan Kementerian PUPR. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa dukungan ini sangat berarti bagi Kota Bima yang setiap tahun menghadapi ancaman banjir.

“Sejak banjir besar tahun 2016, perhatian pemerintah pusat dan World Bank terhadap Kota Bima begitu besar. Terdapat 3 titik Proyek penanganan sungai yang didukung World Bank yaitu sungai Ntobo, Nae, dan Rite menjadi langkah penting agar banjir tidak terulang kembali. Kami berharap semua proyek ini dapat selesai tepat waktu,” ungkap Wali Kota.

Perwakilan Kementerian PUPR, Ahmad Jubaidi, menyampaikan bahwa kunjungan bersama tim World Bank ini menunjukkan sinergi yang baik dengan Pemerintah Kota Bima. “Kami melihat dukungan dari Pemkot Bima sangat luar biasa. Harapannya, pembebasan lahan bisa dipercepat agar progres proyek, termasuk di Sungai Melayu, dapat berjalan lebih baik,” ujarnya.

Sementara itu, perwakilan World Bank, Evi, menekankan pentingnya percepatan pembangunan yang tetap memperhatikan standar teknis, dampak sosial, dan lingkungan. “Progres drainase primer di Kota Bima sudah mencapai 50 persen. Namun, percepatan harus tetap diiringi dengan pengawasan teknis, jaminan keamanan, serta manfaat bagi masyarakat terdampak. Kami juga mendorong Pemkot untuk memetakan drainase sekunder dan tersier agar penanganan lebih optimal,” jelasnya.

Selain isu banjir, World Bank juga menyoroti pentingnya pengelolaan sampah di Kota Bima. Mereka mengharapkan adanya identifikasi lokasi pembuangan sampah serta program penanganan yang tepat agar tidak menimbulkan masalah lingkungan baru.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bima menegaskan komitmennya untuk mengawal langsung kualitas proyek. Ia juga menekankan keseriusan pemerintah dalam penanganan sampah melalui gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat dan Asri). “Kami ingin proyek ini selesai tepat waktu. Untuk sampah, kami sudah menggerakkan program BISA secara penuh. Insyallah Kota Bima akan lebih bersih dan bebas banjir,” tegasnya.

Wakil Wali Kota Bima Fery Sofiyan, SH turut menambahkan bahwa Pemkot Bima telah melakukan pemetaan anggaran melalui Nufrep untuk mengintegrasikan berbagai program penanganan banjir dan sampah. “Kami terus berikhtiar agar masyarakat tidak lagi membuang sampah sembarangan. Penanganan limbah di sungai di Penatoi-Santi akan segera dipercepat,” katanya.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Parenta Ruang Rapat Wali Kota Bima tersebut turut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Kota Bima, Sekda, Kepala Bappeda, Dinas PUPR, Dinas Perkim, serta perwakilan World Bank dan Kementerian PUPR. Pemerintah Kota Bima berharap sinergi ini dapat mempercepat penyelesaian proyek strategis yang membawa manfaat besar bagi warga Kota Bima.