Diskominfotik Kota Bima Tinjau Lemahnya Sinyal di Ndano Na’e
Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Kota Bima kembali melakukan survei lapangan terkait lemahnya jaringan telekomunikasi di wilayah Ndano Na’e, Kelurahan Ntobo, Kecamatan Raba, Kamis (11/12/2025). Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Persandian Diskominfotik Kota Bima, Zainudin, S.Pd.
Wilayah Ndano Na’e yang saat ini terdiri dari 1 RW dan 2 RT dengan jumlah penduduk lebih dari 120 jiwa, hingga kini belum merasakan layanan jaringan telekomunikasi yang memadai. Kondisi ini menyebabkan aktivitas komunikasi dan kebutuhan digital warga, khususnya di bidang pendidikan, menjadi sangat terbatas.
Sejumlah warga mengeluhkan sulitnya mengakses jaringan seluler maupun internet. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran daring anak-anak, sebagian masyarakat terpaksa mengambil langkah alternatif dengan memasang layanan WiFi berbasis voucher. Tercatat sekitar delapan warga memasang WiFi.id voucher yang digunakan secara bergantian.
Para ibu rumah tangga pun harus merogoh kocek untuk membeli voucher internet seharga Rp5.000 per sekali pakai dengan durasi sekitar 10 jam. Kondisi ini dinilai cukup memberatkan jika harus dilakukan setiap hari.
“Kami sangat kesusahan jika setiap hari harus mengeluarkan uang Rp5.000 untuk satu orang anak, hanya demi menikmati layanan internet seperti anak-anak di wilayah bawah kota,” ungkap salah satu warga Ndano Na’e.
Menanggapi keluhan tersebut, Zainudin menyampaikan bahwa survei lapangan ini merupakan bagian dari upaya Diskominfotik untuk menghimpun data faktual sebagai bahan pertimbangan kebijakan pemerintah daerah.
“Kami mencatat langsung kondisi di lapangan dan mendengar aspirasi masyarakat. Harapannya, pemerintah daerah dapat memberikan alternatif solusi agar warga Ndano Na’e bisa segera menikmati akses jaringan telekomunikasi yang layak,” ujar Zainudin.
Ia menegaskan, pemerataan akses informasi dan jaringan komunikasi merupakan kebutuhan dasar masyarakat di era digital saat ini, sehingga diperlukan kolaborasi dan langkah strategis untuk menjawab permasalahan jaringan di wilayah-wilayah yang belum terjangkau secara optimal.