Dengan Dorongan Pemerintah, Kota Bima Siap Menjadi Destinasi Pariwisata Nasional
Berbagai potensi destinasi wisata di Kota Bima kini semakin menggeliat. Daerah teluk ini bukan hanya memiliki keindahan pantai dan bawah lautnya saja, tetapi juga keanekaragaman budaya. Untuk itu, Dorongan dari Pemerintah Pusat dan Provinsi sangat dibutuhkan untuk mengembangkan ragam budaya yang ada di Kota Bima.
"Kita dorong hari ini Kota Bima menjadi salah satu destinasi pariwisata yang menghubungkan Labuhan Bajo, Lombok dan Bali."
Hal tersebut disampaikan oleh Wali Kota Bima, H. Muhammad Lutfi, SE ketika mengikuti Video Conference Prospek Kota Bima sebagai Destinasi Pariwisata Nasional di Ruang Rapat Wali Kota Bima, Selasa, 9 Maret 2021.
Melanjutkan pemaparannya Wali Kota Bima mengungkapkan bahwa Kota Bima memiliki kota yg cukup strategis. Kedepannya, Pemerintah Kota Bima akan terus mencoba dan berusaha membangun semua destinasi pariwisata.
"Kita tahu bahwa Kota Bima ini adalah wilayah Kesultanan Bima yang cukup tua namun tetap terpelihara dengan baik. Istana, makam-makam raja dan begitu juga teluk bima yang begitu indah," ungkap Wali Kota Bima.
Kota Bima merupakan daerah penyangga lanjutnya, sebab selama ini pengunjung yang menuju Labuhan Bajo akan singgah di Bima. Oleh karena itu potensi-potensi yang dimiliki Kota Bima harus terus didorong
"Mengingat masyarakat Bima memiliki akar budaya yang kuat untuk mengembangkan pacuan kuda, tarian, hingga adat istiadat rimpu," jelasnya.
Tak lupa, Wali Kota Bima menyampaikan dari sisi kuliner Kota Bima yang kaya akan ikan. Uniknya, jenis ikan yang tergolong mahal adalah makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Bima.
"Untuk itu, saya berharap hal ini bisa menjadi potensi wisata kuliner yang akan memanjakan lidah pengunjung domestik maupun mancanegara," tuturnya.
Sementara itu Juru Bicara Presiden RI, M. Fadjroel Rahman mengaku sangat tertarik dengan keanekaragaman budaya yang ada di Kota Bima dan mengungkapkan akan berkunjung secepatnya ke Kota Tepian Air.
"InsyaAllah kalau sudah selesai vaksinasi dan kemudian pandemi berkurang, InsyaAllah Pak Wali Kota saya akan berkunjung ke Kota Bima," jelasnya penuh semangat.
Pada kesempatan ini, Fadjroel mengutip pidato Kenegaraan Presiden Joko Widodo, bahwa krisis ini bukan berarti membuat kita kehilangan inovasi, semangat tetapi kita harus memanfaatkan peluang di dalam krisis.
"Kita bajak agar semua kehidupan kita sehari-hari baik dalam pengambilan keputusan dalam pemerintahan tetap berjalan sebaik-baiknya," jelasnya.
Kemudian, Ia juga mengatakan bahwa ada beberapa kekuatan yang bisa dikembangkan dengan potensi alam dan potensi kebudayaan.
"Saya setuju kalau para turis-turis mesti turun di Kota Bima untuk menyaksikan potensi-potensi kebudayaan dan potensi alam dan ada juga potensi keluliner," jelasnya.
Terkait dengan SDM, baik pelaku industri wisata maupun daerah perlu ditingkatkan dan yang terpenting UMKM harus terus didorong untuk masuk ke semua sektor.
"Agar UMKM ini bisa menjadi raja di negeri sendiri, mudah-mudahan ini bisa lakukan di Kota Bima," jelasnya.
Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Santosa Sungkari menyatakan semua bisa dijadikan destinasi tempat wisata kuncinya bagaimana pemasaran dan storytelling.
“Jadi nanti juga untuk Bima storytelling juga penting, apalagi ini dulu adalah kesultanan yang terkenal yaitu Sultan Abdul Qahir yang membuat tari-tarian yang harus dihidupkan dan dipromosikan,” tuturnya.
Mengutip Menteri Parekraf, Sandiaga Uno selalu mengumumkan 3 hal yaitu, inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Ia menjelaskan bahwa inovasi pariwisata di zaman sekarang tidak cukup hanya mengenalkan alam karena ada tiga hal yang perlu dilakukan yaitu atraksi (budaya dan buatan manusia), aksesibilitas, dan amenitas.
“Jadi ada beberapa lokasi yang tidak indah tetapi ada buatan manusia(storytelling) menjadi menarik, adaptasi di Pandemi Covid-19 ini tidak lagi destinasi itu dihadiri oleh kerumunan orang sehingga yang menjadi tren sekarang adalah wisata outdoor,” jelasnya
Sekertaris Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Lalu Hasbulwadi menyampaikan bahwa saat ini Kota Bima masuk dalam agenda-agenda Riperda Prov yaitu pengembangan teluk Bima selaku destinasi pariwisata daerah provinsi NTB.
“Mari sama-sama kita persiapkan, 3 unsur yaitu amenitas, aksesibilitas dan atraksi. Sehingga nanti pada saat Kota Bima bisa terangkat 1 digit menjadi destinasi pariwisata nasional, Kota Bima sudah menjadi alternatif transite wisata ke Pulau Komodo," katanya.