Walikota Bima Buka Audit Stunting dan Rembuk TPPS Kota Bima

Mengawali giatnya di awal pekan Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE membuka secara resmi gelar Audit Stunting dan Rembuk Stunting Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima yang berlangsung di Halaman Kantor Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bima pada Senin pagi (25/01).

Dengan disambut oleh berbagai rangkaian penampilan dari remaja-remaja yang tergabung dalam Forum Generasi Berencana (Genre) Kota Bima, Wali Kota Bima mengutarakan rasa bangganya atas berbagai capaian dan prestasi yang ditorehkan oleh DPPKB.

Adapun berbagai torehan tersebut disampaikan dalam penyerahan secara simbolis penghargaan dan buket kepada Bunda Genre Kota Bima Hj. Ellya H. Muhammad Lutfi serta penyerahan hadiah lomba dalam rangka Hari Keluarga Nasional Ke-29 Tahun 2022 Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Tingkat Nasional yang diantaranya adalah Juara I Tingkat Provinsi NTB dan Juara II Tingkat Nasional Lomba Video Pendek Aku Kamu dengan Judul "Perempuan dan Luka" Ajang Kespro Kawula Muda SMKN 3 Kota Bima. Juara I Jambore Ajang Kreativitas Genre NTB Tahun 2022, Juara II Duta Genre Putri Provinsi NTB Tahun 2022, Juara II Apresiasi PIK-R Kategori Beraksi Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022 oleh PIK-R Karawi SMKN 3 Kota Bima, Juara III Apresiasi BKR 1001 Cara Bicara Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022 oleh BKR Melati, Juara III Apresiasi BKR Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022 oleh BKR Melati, dan Juara III Apresiasi PIK-R Kategori Berani Tingkat Provinsi NTB Tahun 2022 oleh PIK-R SMPN 6 Kota Bima.

Dalam laporannya Kepala Dinas DPPKB Kota Bima Nurjannah S.Sos menjelaskan bahwa stunting merupakan permasalahan yang menjadi salah satu perhatian utama bagi Pemerintah Indonesia dan juga Pemerintah Kota Bima. Akibat dari kekurangan gizi yang dialami oleh masyarakat berimbas pada telatnya pertumbuhan dan perkembangan anak.

Di Kota Bima sendiri jumlah keluarga berisiko stunting pada tahun 2021 sebanyak 19.000 Kepala Keluarga, dan per bulan Mei tahun 2022 menjadi 13.597 Kepala Keluarga. Tentunya hal tersebut merupakan upaya yang patut untuk diapresiasi sebagai hasil dari sinergitas berbagai pihak dalam menekan angka stunting di Kota Bima.

"Jumlah keluarga beresiko stunting sebanyak 19 ribu KK, dan menjadi 13597 per Mei 2022. Hal ini merupakan respon dari penanganan stunting yang merupakan prioritas Pemerintah Kota Bima", jelasnya.

Ditambahkannya pula terkait tujuan dari kegiatan Audit dan Rembuk Stunting tersebut adalah untuk mengidentifikasi kasus, penyebab, tata kelola penurunan stunting di Kota Bima, dan Dokumen analisis situasi dan rencana kegiatan terkait penurunan stunting di Kota Bima. Beliau juga turut menjabarkan berbagai program kegiatan yang telah dilaksanakan oleh DPPKB yakni Gebrak Remaja (Kampanye Remaja), Inovasi Lingkup Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) dalam mewadahi konsultasi dan komunikasi remaja dan orangtua melalui aplikasi SIFOKER, serta pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting Kota Bima. 

"Alhamdulillah di Kota Bima sudah terbentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting baik di tingkat Kecamatan maupun Kelurahan." ungkap dengan bangga Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Bima.

Selanjutnya melalui arahannya Wali Kota Bima memberikan apresiasinya atas berbagai prestasi yang diraih oleh DPPKB Kota Bima. Diungkapkan keberhasilan yang diraih tak lepas dari usaha dan kerjasama berbagai pihak terkait dalam menurunkan persentase stunting di Kota Bima.

"Berkat kolaborasi dari semua pihak, baik DPPKB dan juga Dinas Kesehatan. Karena sudah barang tentu dengan ekonomi terpuruk keluarga kurang mampu untuk memberikan asupan gizi yang baik untuk anak-anaknya. Atas dasar itu perlu adanya peran dan kolaborasi kita selaku Pemerintah Kota dan Organisasi Perangkat Daerah." Ucap Wali Kota Bima.

Tidak sampai disitu, beliau juga membahas terkait program Bapak Asuh Untuk Pencegahan Stunting yang harus terus disuarakan dan sosialisasikan.

Kedepannya Wali Kota Bima akan mengeluarkan surat yang akan menetapkan bagi Pejabat Pemerintah Tingkat Eselon II dan Eselon III untuk menjadi Bapak Asuh sebagai bentuk kepedulian Pemerintah.

"Kita menggeliatkan adanya Bapak Asuh, semakin besar jumlah Bapak Asuh, maka semakin besar pula penekanan terhadap keluarga yang berpotensi stunting. Kita akan keluarkan surat yang menjadi Bapak Asuh kepada Eselon II dan Eselon III sebagai bentuk kepedulian." Ujar Wali Kota Bima.

Terakhir, sebelum membuka secara resmi kegiatan tersebut, Wali Kota Bima mengharapkan agar pencapaian yang diraih tidak menjadikan pemuas bagi DPPKB melainkan untuk terus maju dan berkembang demi memajemukkan dan mensejahterakan masyarakat Kota Bima melalui penurunan angka stunting yang bertahap disetiap tahunnya.

"Di tahun 2024 rarget pemerintah pusat angka stunting mencapai 14%. Kita perlu kerja keras bagaimana kita bisa meraih bahkan melampaui di bawah 14%. Jika ditekuni dengan baik dengan basis data yang baik pula, kita bisa menekan laju dan persentase stunting akan turun signifikan." Tutup Wali Kota Bima yang dilanjutkan dengan pemaparan oleh pemateri terkait stunting.