Sekda Kota Bima Pimpin Rapat Koordinasi Penanganan PMK

Untuk mengatasi wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak belakangan ini, Pemerintah Kota Bima bergerak cepat dengan melakukan Rapat Koordinasi Penangangan PMK.

 

Kegiatan rapat tersebut dipimpin langsung Sekda Kota Bima Bapak Drs. Mukhtar, M.H yang turut dihadiri oleh KALAK BPBD Kota Bima, Kadis Pertanian Kota Bima, Badan Karantina Hewan, Kepala Bapedda Litbang, Kadis Perhubungan, Dandim 1608 serta Polres Bima Kota di Ruang Rapat Sekda Kota Bima, Senin 15 Agustus 2022.

Sekretaris Kota Bima dalam arahannya menyampaikan bahwa khusus diwilayah Kota Bima belum terdapat  hewan yang terindikasi kasus PMK, tetapi wilayah tetangga khusunya Kabupaten Bima sampai saat ini sudah bejumlah 589 ekor kasus aktif.

“Untuk itu, kita antisipasi dalam pencegahan PMK masuk ke wilayah Kota Bima. Kita bersinergi agar tetap "Hijau", karena tidak menutup kemungkinan kasus ini bisa terjadi diwilayah kita”, ucapnya.

Beliau berharap agar Dinas Pertanian, BPBD Kota Bima serta Stakeholder terkait agar saling berkoordinasi dalam menyiapkan langkah pencegahan yaitu dengan melakukan penyekatan di 4 titik yaitu Keluraham Kodo, Oi fo,o TPA, Jatibaru (Desa), Kolo (Polsek @sakota), dan wilayah Ni’u.

Kepala Dinas Pertanian Kota Bima dalam menanggapi kasus PMK tersebut sudah membentuk personil Vaksinator sebanyak 13 orang, serta 3 orang Paramedis, sehingga totalnya berjumlah 16 orang. Selain itu terdapat 3 UPT yang bisa dihubungi sebagai tempat pengaduan, yaitu wilayah Rasa na’e Timur, Rasa Na’e Barat dan Puskeswan Pembantu.

“Kami sudah melakukan upaya penyemprotan disinfektan di 23 kelurahan dan sudah berkoordinasi dengan pihak karantina dan BPBD”, ucapnya.

Selain itu KALAK BPBD Kota Bima menyampaikan Persiapan Domestik BPBD Kota Bima sudah menerima 300 Liter disinfektan di tahap kedua serta mendapat 200 APD dari BPBD Provinsi. 

“ Untuk cara penanganan nantinya kendaraan yang mengangkut ternak akan disemprot disinfektan guna menghindari penyebaran virus, serta pada hewan ternak  agar membawa kartu vaksin PMK, jikalau ingin masuk ke wilayah Bima. Kalaupun di temukan ada gejala PMK akan langsung ditolak dan dikembalikan ke daerah masing-masing”, ucapnya.