Asisten 1 Awali Peletakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid Babul Ilmi SMP Negeri 5 Kota Bima

Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Drs. H. Abdul Gawis hadiri acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Masjid Babul Ilmi SMP Negeri 5 Kota Bima pada Jum'at 26 Agustus 2022.

Asisten 1 didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima Drs. Supratman, M.AP, turut dihadiri Kepala Kemenag Kota Bima, Ketua Baznas Kota Bima, Ketua dan Jajaran Komite, serta Jajaran Guru SMPN 5 Kota Bima.

Kepala SMPN 5 Kota Bima Arif Rijal, S.Pd, M.Pd dalam pengantarnya menyampaikan, selama ini para guru dan siswa melaksanakan shalat di mushala berukuran 4x5 meter yang sudah berusia sangat lama dibangun sejak tahun 1974, waktu itu masih di namai STN satu-satunya sekolah di Bima pada jaman itu, dan terakhir menjadi SMPN 5 Kota Bima. Ujarnya.

"Walaupun SMPN 5 Kota Bima kondisinya sudah sangat tua, namun nyaman, rindang dan asri. Tapi kerindangan itu sesekali berpotensi menimbulkan ketidaknyamanan hingga butuh pembenahan", ungkapnya.

Masih menurut Arif, pihaknya sangat butuh perbaikan untuk perubahan sekolah yang dipimpinnya saat ini. Sesungguhnya sekolah ini dengan usia yang tua, tetapi penuh prestasi, dengan support penuh dari guru dan komite.

Dirinya mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mewakafkan diri dan materinya untuk pembangunan masjid ini, lebih khusus kepada para alumni dan pimpinan perusahaan dan BUMN.

Kepala Dikbud Kota Bima Drs. Supratman, M.AP menyampaikan, membangun generasi itu tidak mudah, diperlukan komitmen bersama, tidak saja ditanami teori, tetapi membangun keimanan, mental spritual dan akhlak generasi melalui masjid dan mushala. Hari ini sudah diinisiasi untuk memulainya dengan membangun "istana surga".

"Tentu tidak saja kepala sekolah dan guru yg membangun istana di syurga, kita semua pun ingin, tidak musti banyak, yang penting yakini keikhlsannya. Mari sama-sama membangun dan mendidik generasi", ajaknya.

Disinggungnya pula kasus yang akhir-akhir ini marak terjadi yang merisaukan semua pihak, utamanya keterlibatan anak-anak remaja yang masih berstatus pelajar. Menurutnya, fenomena ini harus disikapi secara serius oleh semua pihak.

"Membangun dunia pendidikan harus melibatkan seluruh unsur yang ada, lebih-lebih para orang tua siswa-siswi kita. Sekolah hanya tempat menanam, kemudian lingkungan tempat ia tinggal tugasnya menyiram agar bisa menghasilkan tanaman tumbuh subur", imbaunya.

Menanggapi kasus yang marak akhir-akhir ini, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi bersama Walikota Bima, TNI/Polri, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan pihak-pihak terkait untuk menindaklanjuti maraknya panah memanah tanpa motif, sehingga masyarakat kita merasa tidak nyaman, dan akan disikapi dengan segera.

"Nanti dibuatkan Surat Edaran, diharapkannya pula kepada semua unsur komite untuk ikut berpartisipasi agar memikirkan langkah-langkah apa yang dilakukan. Ini harus dilakukan rapat rutin berkelanjutan, mari bangun generasi dengan berkolaborasi", harapnya.

Sementara itu, Walikota Bima melalui Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial Drs. H. Abdul Gawis menyampaikan, pembangunan masjid didunia pendidikan saat ini merupakan upaya dan ikhtiar mulia oleh dunia pendidikan dalam rangka mengisi pemahaman keagamaan kepada anak-anak kita.

"Ada satu harapan pemerintah Kota Bima dengan berdirinya masjid ini, pada saatnya nanti jadikan tempat untuk menimba ilmu pengetahuan spiritual, berbarengan dengan ini harus di isi pemahaman kemampuan keilmuan anak-anak kita", ajaknya.

Ditambahkan, ada dua faktor utama yang harus diperhatikan oleh dunia pendidikan, pertama di isi kepalanya dengan materi, kemudian kita isi dadanya dengan ruh keagamaan. Terkait untuk itu SMPN 5 Kota Bima sudah melakukan 2 (dua) hal itu selama ini, menurut H. Gawis.

"Tugas orang tua para siswa harus lebih pro aktif, untuk memfilter pelajaran disekolah. Sinergitas pembangunan mental spiritual anak-anak merupakan tugas kita semua, kita berada disini hasil didikan semua komponen guru dan para orang tua", imbuhnya.

Mengakhiri sambutannya, Asisten 1 menyampaikan perlu dipikirkan untuk siapkan anggaran secara bertahap sesuai kemampuan pemerintah. Selanjutnya tentang kenakalan remaja yang suka panah memanah tanpa alasan, kasus ini sudah bukan lagi sekedar kenakalan biasa, namun sudah masuk pidana murni walaupun usianya dibawah umur.