Wifi Gratis tiap RW, Dukung Transformasi Teknologi Pendidikan di Kota Bima

Program Wifi Gratis tiap RW se Kota Bima yang dicanangkan oleh Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE pada tahun 2023 mendukung Transformasi Teknologi Pendidikan di Kota Bima.

Perkembangan dan inovasi teknologi dalam beberapa tahun terakhir, memberi kesempatan dan kemudahan bagi kita dalam mencari informasi tanpa memperhatikan ruang dan waktu.

Teknologi dan informasi yang berkembang pesat mempengaruhi sendi-sendi dalam kehidupan manusia. Diantaranya, media komunikasi, kehidupan sosial, perekonomian, budaya, dan pendidikan. Dunia pendidikan pun tidak lepas dari adanya perubahan tersebut.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bima melalui Kabid Dikdas Muhammad Humaidin, M.Pd mengatakan, senada dengan program wifi gratis tiap RW se Kota Bima oleh Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE, dunia pendidikan sangat menyambut perubahan ini dengan penuh antusias.

Menurut Humaidin, perubahan tersebut dikenal sebagai era digital, di mana informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital.

"Transformasi digital dalam pendidikan adalah sebuah kebutuhan, lembaga pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi tidak bisa lepas dari digitalisasi," bebernya.

Muh. Humaidin menambahkan, di Kota Bima, transformasi teknologi pendidikan semuanya menggunakan aplikasi, jadi sangat didukung dengan kecepatan akses internet, apalagi didukung dengan adanya wifi gratis yang tengah dan akan digunakan nantinya pada tahun 2023.

"Selain menggunakan internet di sekolah, para siswa dan guru bisa juga menggunakan internet di rumah, karena didukung oleh Wifi gratis tiap RW," katanya.

Transformasi teknologi dunia pendidikan di Kota Bima antara lain belajar.id, platform Merdeka Belajar, rapor pendidikan, ARKAS, dan SIPLah, semua itu membutuhkan akses internet, dan wifi gratis tiap RW sangat membantu bagi guru dan siswa. Tutupnya.

Teknologi yang berkembang pesat saat ini sambungnya, mengubah cara mendapatkan pengetahuan dan menyampaikan pengetahuan dalam proses pembelajaran. Ujar Humaidin.

"Pada zaman dahulu, para siswa atau peserta didik mendapatkan ilmu pengetahuan sebatas dari materi yang disampaikan oleh guru di dalam kelas. Guru menyampaikan materi, murid mendengarkan, dan kadang mencatat apa yang disampaikan, namun di era digital, siswa bisa mendapatkan ilmu pengetahuan dari mana saja, misalnya dari internet," sambungnya.

Dengan hadirnya internet gratis tiap RW nantinya menjadikan dunia dalam genggaman, hal ini merupakan realitas yang harus dipahami bersama.

"Oleh karena itu, kita harus menyiapkan sebuah proses pendidikan yang bisa membawa siswa siap memasuki era digital," tutupnya.