HM Lutfi : Capaian Yang Dilalui Selalu Mengedepankan Pendekatan Forgive and Forget

Semenjak dilantik serta diambil sumpah oleh Gubernur NTB pada 26 September 2018 silam, kini Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE dan Wakil Wali Kota Bima Feri Sofiyan, SH memasuki masa purna tugas sebagai pemimpin di Kota Bima masa bhakti 2018-2023.

Tidak ada yang berbeda pada perayaan tiap tahun usia kepemimpinan Wali Kota Bima dan Wakil Wali Kota Bima, di penghujung tahun kepemimpinannya, Pemerintah Kota Bima melaksanakan acara Syukuran 5 Tahun Kepemimpinan Lutfi-Feri, dipusatkan di Halaman Kantor Wali Kota Bima. Minggu, 24 September 2023.

Wali Kota Bima H. Muhammad Lutfi, SE menyampaikan satu hal yang dipegang betul dan menjadi prinsip dalam membangun daerah ini yakni dengan mengedepankan rasa kekeluargaan, mengedepankan rasa persaudaraan. Makanya di dalam memimpin Kota Bima ini dukungan berbagai lapisan masyarakat serta dukungan birokrasi begitu kuat, sehingga visi-misi yang di tuangkan dalam RPJMD tahun pertama sampai tahun kelima semua bisa dicapai.

Diketahui ditengah tahun kepemimpinan, dengan kondisi 2 tahun berturut-turut dihadapkan dengan pandemi Covid-19, pada masa-masa sulit itu terpaksa merevisi RPJMD pada tahun 2020 dengan belanja modal hanya sebesar Rp. 28 Miliar untuk membangun program prioritas.

"Kenapa saya memberanikan diri membangun ditengah fase sulit sekalipun, karena bagi saya pelayanan birokrasi yang terintegrasi itu sangat penting. Sehingga untuk kecepatan pelayanan begitu cepat. Tidak ada lagi alasan birokrasi memperlambat pelayanan, 2 gedung sayap kantor Wali Kota alhamdulillah sukses dibangun," ucapnya.

HM Lutfi mengaku, ada satu hal yang menggembirakan baginya bahwa dalam perjalanan ini, dukungan birokrasi begitu kuat yang selalu bahu membahu, sehingga 4 tahun berturut-turut Kota Bima mendapatkan penghargaan Pembangunan Daerah terbaik di Nusa Tenggara Barat untuk wilayah Kota. Artinya ini berkat kerja keras semua pihak.

Begitu juga kita meletakkan pondasi pelayanan pemerintah sampai ke masyarakat berbasis digitalisasi. Hal itu bisa ditangani dengan postur anggaran keluasan fiskal sangat kecil, karena banyak program-program yang dicurahkan, seperti menangani kartu BPJS gratis untuk masyarakat kurang mampu.

"Alhamdulillah sejak tahun pertama hingga tahun kelima ini sebanyak 95 ribu masyarakat kurang mampu mendapatkan layanan BPJS Gratis dan Kota Bima berhasil meraih UHC," ujar Wali Kota HM Lutfi.

H. Lutfi menambahkan, untuk kepentingan pembangunan bidang agama, selama 5 tahun terakhir Rp. 48,9 Miliar miliar APBD Kota Bima telah dicurahkan untuk pembangunan masjid, mushala, pondok pesantren, guru ngaji, marbot, bilal, imam masjid, dan lain-lainnya. Termasuk menyelesaikan pembangunan lanjut masjid Raya Kota Bima yang menjadi visi-misi yang telah tertuang di dalam RPJMD Kota Bima.

"Bagi saya sisi keagamaan ini sangat penting, karena sehebat apapun manusia ketika nilai keagamaannya kurang disitulah timbul kerakusan, timbul watak-watak yang tidak pernah menghargai siapapun," jelasnya.

"Sampai hari ini, capaian yang dilalui selalu mengedepankan pendekatan Forgive and Forget atau memaafkan dan melupakan kepada siapapun. Baik yang menoreh penderitaan kepada siapapun. Karena bagi saya, ketika saya meletakkan itu, saya berjalan lurus, tidak ada beban". Tutupnya.

Turut hadir pada acara syukuran tersebut antara lain, Wali Kota Bima, Ketua TP PKK Kota Bima, Bupati dan Wakil Bupati Bima, Ketua DPRD Kota dan Kabupaten Bima, Kapolres Bima Kota, Dandim 1608 Bima, Ketua Pengadilan Negeri Bima, Staf Ahli Wali Kota, seluruh Asisten, seluruh Kepala Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kota Bima, Camat dan Lurah, Ketua MUI Kota Bima, tokoh masyarakat dan tokoh agama.