Kota Bima Gelar Literasi Statistik Sektoral: "Mengungkap Makna Dibalik Angka dan Fakta Stunting Kota Bima"

Pemerintah Kota Bima terus menunjukkan komitmen dalam upaya meningkatkan kualitas hidup warganya dengan mengadakan acara literasi statistik sektoral bertema "Mengungkap Makna Dibalik Angka dan Fakta Stunting Kota Bima". Acara ini dilaksanakan di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bima dan dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Bima, Drs. H. Mukhtar Landa, MH. Rabu, 17 Juli 2024.

Dalam sambutannya, Drs. H. Mukhtar Landa, MH, menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap data statistik dalam upaya penanganan kesehatan masyarakat, khususnya stunting.

"Angka-angka statistik bukan hanya sekadar data, melainkan cerminan dari kondisi nyata yang dihadapi masyarakat. Dengan memahami data statistik secara menyeluruh, kita bisa mengidentifikasi akar masalah dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk mengatasi stunting di Kota Bima," ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa acara ini merupakan bagian dari komitmen Pemerintah Kota Bima untuk terus meningkatkan kapasitas dan literasi statistik di kalangan pemangku kepentingan. Hal ini diharapkan dapat membantu dalam penyusunan program dan kebijakan yang berbasis bukti untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Para peserta mendapatkan pemaparan mendalam dari beberapa narasumber ahli yang menjelaskan bagaimana data statistik sektoral dapat diinterpretasikan untuk mengungkap fakta-fakta di balik angka stunting. Salah satu narasumber, Drs. Wahyudin MM yang merupakan Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat menjelaskan bahwa pemahaman yang benar terhadap data dapat membantu mengidentifikasi wilayah-wilayah yang paling membutuhkan intervensi dan jenis intervensi yang paling efektif.

Kepala BPS Provinsi Nusa Tenggara Barat menyoroti prestasi yang diraih NTB, yang memperoleh peringkat ketiga nasional dalam kategori Indeks Pembangunan Sumber Daya Manusia (IPSDM) dengan kinerja baik di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah.

"Seperti yang kita ketahui, di tahun 2023 NTB mendapatkan penghargaan nomor 3 se-Indonesia tingkat provinsi di Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah untuk IPSDM dalam kategori baik. Untuk itu, kita berharap Kota Bima tahun ini juga bisa meraih hasil IPSDM yang baik," ujar Wahyudin.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kualitas data yang dihasilkan oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Bima. "Harapan kita, OPD-OPD di Kota Bima yang kita bina dapat menghasilkan data yang berkualitas. Sementara presentasi stunting di Kota Bima masih 11,3 % , dari tahun 2023 hingga 2024, angka tersebut tidak mengalami perubahan," tambahnya.

Tak hanya itu, Peningkatan kapasitas data di daerah menjadi fokus utama untuk menunjang visi Indonesia Emas tahun 2045. Acara ini juga menjadi bagian dari upaya BPS Kota Bima dalam pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

Beberapa solusi inovatif yang dibahas dalam acara tersebut antara lain, adalah program pemberian makanan tambahan berbasis lokal, peningkatan akses ke pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pendidikan gizi untuk keluarga. Para peserta juga menyoroti pentingnya melibatkan komunitas dalam setiap langkah intervensi agar program yang dijalankan dapat lebih efektif dan berkelanjutan.

Acara ini di akhiri dengan penandatanganan nota kesepahaman, dan dalam penutupannya, H. Mukhtar mengapresiasi antusiasme dan partisipasi aktif dari seluruh peserta. Beliau berharap acara ini menjadi langkah yang baik untuk memperkuat literasi statistik di kalangan pemangku kepentingan dan masyarakat luas, sehingga Kota Bima dapat lebih efektif dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup warganya.

"Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita semua dapat lebih memahami pentingnya data statistik dalam perumusan kebijakan. Mari kita bersama-sama berkomitmen untuk terus belajar dan memanfaatkan data ini demi kesejahteraan masyarakat Kota Bima," tutupnya.