Sekretaris Daerah Kota Bima, hadiri Vicon Rakor Pengendalian Inflasi Daerah dan Pengembangan Tanaman Obat Herbal Nasional tahun 2024
Sekda Kota Bima menghadiri Vicon Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi dan pengembangan tanaman obat herbal nasional KMA Tahun 2024, bertempat di Ruang Rapat Wali Kota Bima. Senin, 05 Agustus 2024.
Kegiatan yang berlangsung di ruang Rapat Wali Kota tersebut, Sekretaris Daerah Kota Bima turut didampingi oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bima, Kepala Dinas Pertanian Kota Bima, Kepala Dinas Koperindag Kota Bima serta kepala OPD yang mendapat Undangan.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, menyampaikan bahwa Rapat tersebut membahas terkait penanganan Inflasi serta pengembangan tanaman obat herbal nasional KMA Tahun 2024.
Saat ini inflasi nasional relatif terkendali yaitu berada di angka 2,13% meskipun di targetkan di angka 1,5%-2,01%, “Terima kasih banyak kepada kementrian keuangan atas reward ini diharapkan semakin memperkuat gerakan pengendalian inflasi hal ini menunjukan bahwa pelaksanaan pengendalian inflasi harus tetap menjadi atensi bagi kita semua dan ucapan selamat kepada Kepada daerah yang telah menerima Insentif Fiskal dalam pengendakian Inflasi Daerah tahun anggaran 2024 Periode pertama”. Ujarnya
Beliau berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum bersama untuk memperkuat komitmen dalam menjaga stabilitas perekonomian dan menurunkan angka inflasi di Indonesia, “saya ucapkan selamat kepada daerah yang mendapatkan penghargaan”. Ujar Mendagri
Deputi bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini menyatakan adapun tinjauan inflasi dan Indeks perkembangan harga minggu ke-5 Juli/ke-1 Agustus 2024 pada juli 2024, terjadi deflasi yang lebih dalam di bandingkan juni 2024 sedangkan inflasi tahunan Juli 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun 2023.
Beberapa komoditas utama penyumbang andil deflasi juli 2024 adalah komoditas bawang merah, cabai, tomat dan daging ayam ras dengan masing-masing andil deflasi sebesar 0,11%; 0,09%; 0,07% dan 0,04%. Selain itu kelompok pendidikan sebagai penyumbang utama inflasi juli 2024 sebesar 0,69% dengan andil inflasi sebesar 0,04%.
Selain penanganan inflasi, Pemerintah juga tengah fokus pada pengembangan tanaman herbal sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan industri herbal nasional. Dalam rangka memperkuat industri ini, pemerintah meminta setiap daerah untuk mengirimkan tanaman herbal khas mereka guna dilakukan penelitian lebih lanjut.
Indonesia sebagai negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati, memiliki potensi besar dalam industri herbal. Pengembangan tanaman herbal ini tidak hanya akan memperkuat sektor pertanian, tetapi juga membuka peluang baru dalam industri kesehatan dan obat-obatan.
Penelitian dan pengembangan tanaman herbal ini diharapkan dapat menghasilkan produk-produk herbal yang memiliki nilai tambah tinggi dan berdaya saing di pasar internasional. Pemerintah juga berencana untuk mendukung para petani dengan memberikan pelatihan dan bantuan teknis agar dapat mengoptimalkan potensi tanaman herbal di daerah mereka masing-masing.Dengan langkah ini, diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu pemain utama dalam industri tanaman herbal di dunia.