Percepat Penurunan Stunting di Kota Bima, Pemerintah Kota Bima lakukan Evaluasi Intervensi Spesifik “Stunting” Tahun 2024

Pj. Sekretaris Daerah Kota Bima menghadiri pertemuan evaluasi intervensi spesifik stunting tingkat Kota Bima tahun 2024 yang digelar di Ruma Dining. Rabu, 23 Oktober 2024.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, termasuk Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Kepala Bappeda, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB), Kepala Dinas Ketahanan Pangan, serta camat, lurah, dan kepala puskesmas se-Kota Bima.

Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Dalam laporannya, menyampaikan bahwa penurunan angka stunting merupakan proses yang panjang dan membutuhkan upaya berkelanjutan. Berdasarkan data bulan September 2024, angka stunting di Kota Bima telah menurun menjadi 9,74% atau angka ini sudah berada di bawah target nasional. Namun, tantangan masih ada, terutama dalam hal partisipasi masyarakat di posyandu yang masih rendah.

Pertemuan ini bertujuan untuk mengukur kinerja Pemerintah Kota Bima dalam upaya percepatan penurunan stunting, serta memastikan akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dalam menangani masalah ini.

Pj. Sekretaris Daerah Kota Bima menyampaikan bahwa percepatan penurunan stunting merupakan kebijakan nasional yang sangat penting, terutama dalam menghadapi visi Indonesia menuju generasi emas 2025. "Percepatan penurunan stunting menjadi prioritas nasional karena berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Anak usia 0-8 tahun sangat rentan, karena di usia inilah otak mereka menyerap banyak informasi," ujarnya.

Beliau menambahkan bahwa evaluasi kebijakan ini harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan, dengan laporan yang disampaikan setiap tiga bulan. Pemerintah daerah perlu memastikan adanya langkah-langkah nyata untuk menurunkan angka stunting, termasuk meningkatkan kecakapan SDM di lapangan dan melakukan pengawasan ketat. Selain itu, upaya pencegahan stunting harus menjadi fokus utama, dengan memperhatikan gizi anak-anak yang berisiko stunting.

Di akhir arahannya, Pj. Sekda mengajak seluruh perangkat daerah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menyukseskan program ini. "Dibutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak untuk mengatasi stunting, mulai dari pemerintah hingga masyarakat. Ini adalah pekerjaan prioritas bagi kita semua karena menyangkut masa depan SDM Indonesia," tutupnya.

Pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah nyata dalam mempercepat penurunan angka stunting di Kota Bima, demi mewujudkan generasi yang sehat dan cerdas.