“Suara dari Bima”: Inspirasi Perempuan dan Orang Muda untuk Lingkungan, Keadilan dan Harapan Perdamaian
Kota Bima, 28 Oktober 2025, Pemerintah Kota Bima memberikan apresiasi atas peluncuran buku berjudul “Suara dari Bima” yang digelar di halaman Museum Asi Mbojo, Selasa (28/10). Buku ini merupakan hasil kolaborasi Wahid Foundation bersama mitra UN Women, La Rimpu, LP2DER, serta komunitas dari 3 kelurahan dan 4 desa binaan di Kota dan Kabupaten Bima.
Buku “Suara dari Bima” menyoroti catatan reflektif perempuan dan orang muda dari akar rumput mengenai isu lingkungan, keadilan gender, dan perdamaian. Dengan mengusung filosofi lokal “Mato’i Ma Tampu’u, Matua Materi Ruu Kampo Ma Hawo” yang bermakna “Yang muda memulai, yang tua mengajari untuk membangun kampung yang damai,” karya ini menjadi wadah inspirasi dan pembelajaran dari masyarakat Bima untuk masyarakat Indonesia.
Hadir mewakili Pemerintah Kota Bima, Asisten I Setda Kota Bima Drs. Alwi Yasin, M.AP membuka secara resmi kegiatan sekaligus menandatangani dokumen Launching Buku “Suara dari Bima”.
Dalam sambutannya, Alwi Yasin menyampaikan apresiasi dan dukungan Pemerintah Kota Bima terhadap kiprah Wahid Foundation dan seluruh mitra yang turut berperan dalam pemberdayaan masyarakat akar rumput.
"Pemerintah Kota Bima saat ini berfokus pada implementasi visi misi ‘Kota Bima Bisa’, di mana isu kebersihan lingkungan dan penanganan kebencanaan menjadi agenda strategis. Kehadiran Wahid Foundation dengan berbagai inisiatifnya sangat mendukung upaya kami, terutama dalam inovasi pengelolaan sampah, penguatan ketahanan sosial, serta meminimalisir potensi ekstremisme di masyarakat,” ujar Alwi.
Sementara itu, M. Zainal Fanani, Community Development Officer Wahid Foundation menyampaikan bahwa buku “Suara dari Bima” merupakan hasil perjalanan panjang program pemberdayaan masyarakat yang menggali kisah nyata, solusi cerdas, dan praktik baik dari lapangan.
“Buku ini adalah ruang berbagi inspirasi dari komunitas binaan Wahid Foundation. Mereka bercerita tentang perjuangan, kreativitas, dan solusi yang muncul dari tantangan yang mereka hadapi. Ini bukan sekadar catatan, tetapi napas kehidupan masyarakat Bima,” jelasnya.
Perwakilan komunitas perempuan dari Kelurahan Dara Kota Bima, Lisnawati, juga turut memberikan kesan dalam kegiatan tersebut.
“Kami menulis bukan hanya untuk bercerita, tapi untuk mengingatkan bahwa perempuan dan anak muda juga bisa menjadi bagian dari solusi. Kami ingin kampung kami bersih, aman, dan damai. Hal ini selaras dengan agenda besar Pemerintah Kota Bima yang bertajuk Kota Bima BISA, Bersih, Indah, Sehat dan Asri. Dan dapat dimulai dari langkah kecil kami sendiri,” ungkapnya.
Pemerintah Kota Bima berharap peluncuran buku ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus memperkuat kolaborasi, kepedulian sosial, dan semangat membangun lingkungan yang damai dan berkelanjutan di Bima.